klik google adsense

Kamis, 18 November 2010

DAPET KURBAN DENGAN KURBAN

Abis ngeliat saudara-saudara kita berebutan daging kurban di mesjid dan lapangan, rasanya koq ganjil amat ya. Kaum yang tergolong tidak atau kurang mampu di paksa antri berjejal cuma demi sekantung daging yang sekejap habis untuk makan sekeluarga.

Jaman sekarang malah lebih parah, kalimat "bagi-bagi sembako" atau "ngantri BLT" udah bisa jadi bahan candaan sesaat yang kalo di pikir-pikir sebenarnya itu kejadian kaum papa untuk menyambung hidup sesaat juga. kacamata hati sudah ketutup, mata batin udah ga ada, rasa peduli kepada sesama malah jadi candaan. bgitu kita denger kalimat "antri BLT" atau "bagi-bagi sembako" yang terlintas di pikiran kita pasti, segerombolan kaum kumuh dan tidak mampu berjejalan saling berebutan sesuatu hal yang menurut kita kecil atau sepele, ngenessss... emang ngenes banget.

kembali ke antrian daging kurban, seharusnya setiap panitia penyelenggara melaksanakan pembagian daging kurban itu kerumah-rumah, bukan orang miskinnya yang di kumpulin untuk saling berebutan, selain pembagian lebih adil dan merata, si miskin juga ga harus bercapek-capek membuang harga dirinya pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan jatah "hidup lebih baik" untuk 1 hari. belum lagi kejadian beberapa tahun lalu yang sampai menimbulkan korban jiwa. yang di perjuangkan ga seberapa, yang di korbankan malah nyawa.

mungin ini penyakit "jiwa bos" di Indonesia. sudah merasa punya duit ,kemudian merasa orang lain yang butuh, jadinya orang lain itu yang dikumpulin berjejalan disuruh membuang harga diri untuk sekantung daging. belajarlah menghargai orang lain, biar bangsa ini ga ketiban musibah melulu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar